Friday, January 11, 2013

Keutamaan Yang Menyampaikan Adzan (Muadzdzin) - II


Mutiara Shubuh : Kamis, 23/09/99 (12 Jumadil Akhir 1420H)

Masih berbicara tentang keutamaan menyampaikan adzan, didalam hadish lain dari Abu Hurairah ra yang mengemukakan sabda Rasullullah saw bahwa Imam itu adalah penjamin bagi shalat para ma'mumnya dan muadzdzin adalah pemegang amanat dalam mengawal waktu-waktu shalat, dan kemudian Rasulullah saw berdo'a untuk mereka: "Ya Allah tunjukilah para imam dan ampunilah para muadzdzin" (Hadish shahih ini diriwayatkan oleh Abu dawud, Turmudzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban didalam shahih-nya Ahmad meriwayatkannya dari hadish Abu Umamah dengan sanad hasan).

Keutamaan Yang Menyampaikan Adzan (Muadzdzin) - I


Mutiara Shubuh : Rabu, 22/09/99 (11 Jumadil Akhir 1420H)

Hadish shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih, Thabrani sbb:

Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Diampuni bagi mu'adzdzin sejauh (gema suara) adzannya dan dimintakan ampunan untuknya oleh setiap benda basah dan kering yang mendengarnya" dihadish lain dinyatakan "semua yang mendengarkannya akn menjadi saksi baginya di hari akhirat"

Note: Nach .. kalau mau minta ampunan dosa maka rajin-rajin lah ke masjid dan datang lebih awal untuk menjadi mu'adzdzin, Insya Allah dosa-dosa nya akan dapat ampunan dan berangsur-angsur bersih....

Menggemarkan Adzan dan Shalat Berjama’ah di Masjid

Mutiara Shubuh : Selasa, 21/09/99 (10 Jumadil Akhir 1420H)

Kali ini yang dibahas adalah hadist yang berkaitan dengan penunaian ibadah shalat dan ibadah-ibadah lain yang berhubungan dengan ibadah shalat. Dalam salah satu hadist Nabi saw yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sbb:

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah saw: "Sekiranya manusia mengetahui keutamaan adzan dan shaf pertama, kemudian kemudian tidak mendapati kecuali harus melakukan undian untuk mendapatkannya niscaya mereka melakukan undian, dan sekiranya mereka mengetahui keutamaan bersegera melaksanakan shalat niscaya mereka berlomba kepadanya, dan sekiranya mereka mengetahui keutamaan shalat Isya' dan Shubuh niscaya mereka datang kepadanya seklipun dengan merangkak"

Note: Dari Hadist Shahih diatas dapat kita tarik intinya adalah bahwa:
- Mengumandangkan adzan
- Shalat berjama'ah pada syaf yang pertama
- Menyegerakan melaksanakan shalat
- Shalat Isya' dan Shubuh berjama'ah di masjidmerupakan ibadah-badah yang banyak sekali keutamaannya. Sehingga dalam hadish tersebut sampai diungkapkan bahwa jika orang tahu keutamaan tersebut maka orang-orang tersebut akan berebut mendapatkannya bahkan sampai dengan melakukannya dengan undian dan juga sampai-sampai dengan merangkakpun mereka akan berusaha melakukannya. Insya' Allah kita diberi keteguhan iman dalam melakukan ibadah-ibadah tersebut diatas dan sehingga kita mendapatkan keutamaan-keutamaannya.

Amien ya rabbal alamin..........

Tata Cara Berwudhu’

Mutiara Shubuh : Senin, 20/09/99 (9 Jumadil Akhir 1420H)

Pada "Mutiara Shubuh" yang lalu dalam hadishnya Nabi saw menjanjikan syurga bagi yang menyempurnakan whudu' dan shalat dua raka'at sesudahnya, bahasan hadish kali ini dilain hadishnya yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim Nabi saw menyatakan ampunan dosa bagi orang yang melakukannya. Ringkasan dari hadish tersebut sbb:

Ketika Humrah Maula 'Ustman bin Affan ra (putra 'Ustman bin Affan ra) melihat ayahnya berwhudu' dengan mencuci tanganya, kumur-kumur, mencuci hidung dneganmemasukkan air ke hidung, mencuci muka, mencuci tangan sampai ke siku dan mencuci kaki, semua dilakukan tiga kali (dengan sempurna) dan kemudian 'Utsman berkata: "Aku melihat Rasulullah saw berwhudu' seperti whudu'-ku ini", dan kemudian beliau bersabda, "Barangsiapa berwhudu' seperti whudu'-ku ini kemudian shalat dua raka'at dengan khusyu', maka diampuni dosanya yang telah lalu"

Anjuran Shalat Sunnah atau Wajib Setelah Berwudhu’


Mutiara Shubuh : Jum’at, 17/09/99 (6 Jumadil Akhir 1420H)

Hadish shahih yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah: Dari 'Uqbah bin Amir ra yang menyampaikan sabda Nabi saw bahwa bagi seseorang yang berwudhu' dan membaguskan wudhu'nya dan kemudian shalat dengan sepenuh hati dan wajahnya dipastikan oleh Nabi saw akan mendapatkan ganjaran sorga baginya.

Note : Semoga kita telah melakukan wudhu' kita dengan baik sesuai sunnah Nabi saw dan juga kita melaksanakan shalat yang khusu' setelah itu (apakah itu shalat sunnah atau wajib) dan Insya Allah kita diberikan ganjaran seperti yang di janjikan oleh Allah swt melalui Nabi-Nya diatas.

....amien....

Menggemarkan Untuk Selalu Berwudhu’

Mutiara Shubuh : Kamis, 16/09/99 (5 Jumadil Akhir 1420H)

Dalam salah satu hadish Nabi saw dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:
Disa'at Isra' & Mi'raj, Nabi saw mendengar kedua alas kaki Bilal bin Raba' melangkah ke sorga di depan mendahului beliau. Maka ketika ketemu Bilal, Nabi saw bertanya kepada Bilal tentang amalan apa yang dikerjakan Bilal yang paling banyak pahalanya sehingga dia mendahului Nabi saw ke sorga. Bilal menjawab bahwa beliau tidak punya amalan khusus yang beliau harapkan banyak pahalanya selain bahwa dia tidak hanya bersuci (berwudhu') untuk shalat atau dengan kata lain beliau selalu dalam keadaan berwhudu' (suci) sepanjang hari.
Note: Amalan diatas juga dilakukan oleh Luqman Al-Hakim (seorang muslim yang shaleh yang namanya diabadikan sebagai salah satu nama surat di dalam Al-Qur'an). Tetapi memang kalau kita tela'ah lebih dalam dengan selalu menggemarkan berwudhu' (bersuci) setiap sa'at setidaknya menjadi motivasi dalam diri kita untuk tidak melakukan hal yang bathil karena mengingat kesucian karena kita dalam keaadaan sedang berwudhu'. Insya Allah amalan ini dalat kita lakukan sehingga menjadikan kita untuk selalu dalam keadaan suci dan jauh dari yang bathil dan tentunya dapat menyusul jejak Bilal bin Raba'.

Amien.....ya rabbal alamin........

Himbauan Untuk Menyempurnakan Wudhu’


Mutiara Shubuh : Rabu, 15/09/99 (4 Jumadil Akhir 1420H)

Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw melihat seorang lelaki yang tidak membasuh kedua tumitnya lalu Nabi saw bersabda: " Celaka bagi tumit-tumit itu dari api neraka".
Ada dua penafsiran dari kata "tidak kedua membasuh tumitnya" ini:
1. Membasuh kaki dengan mengalirkan air dari bagian atas kaki sehingga tumitnya tidak basah.
2. Membasuh kaki dengan hanya mengalirkan air di kaki termasuk tumit tapi dengan tidak menggosoknya.
Dari kedua penafsiran diatas alhamdulillah mungkin kita tidak melalukan hal yang pertama, tetapi dengan mengosok semua kaki waktu berwudhu (termasuk tumit yang sering kotor ketika kita berjalan) insya Allah kita akan terhindar dari kemungkinan penafsiran kedua dan juga terhindar dari api neraka sebagaimana yang diperingatkan Nabi saw pada hadish diatas.
Insya Allah dengan mengetahui hadish diatas kita dapat lebih menyempurnakan wudhu kita.

Download